Lee Min-ho |
ADA satu ciri utama yang membedakan orang Korea, orang China, dan orang Jepang, bila dilihat dari bentuk wajah.
Sepintas memang bisa disimpulkan bahwa masyarakat dari tiga etnis serumpun ini memiliki kesamaan yaitu berkulit kuning dan mata sipit.
Tapi bila diperhatikan lebih dekat nyatalah bedanya. Etnis China dan Jepang memiliki bentuk wajah V-shape (lonjong), sedangkan rata-rata orang Korea memiliki wajah kotak.
Wajah petak tersebut terbentuk karena struktur tulang rahang yang memang tercipta sejak lahir mirip persegi. Memiliki wajah kotak seperti itu tentu membuat sebagian besar orang Korea merasa tidak percaya diri.
Park Min Young |
Apalagi, bila struktur biologis seperti itu ditambah dengan hidung yang tidak mancung.
Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan hidup dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi, masyarakat Korea pun ramai-ramai membenahi wajahnya.
Operasi plastik untuk mempermak wajah kini menjadi kebutuhan dan menjamur di Korsel mulai tahun 2000-an. Apalagi bagi para artis dan kaum "the have" utamanya kaum wanitanya yang beranggapan bahwa wajah adalah etalase utama dari penampilan diri.
Maka tak heran bila ada yang berani menyimpulkan bahwa 99 persen artis Korea melakukan operasi plastik. Dan, anggapan tersebut agaknya tak terbantahkan.
Beberapa contoh yang bisa diungkap misalnya, Yoona. Personel sebuah girlband yang saat ini kondang di seluruh dunia tersebut, melakukan operasi plastik pada bagian hidung dan pipi.
Lee Min-ho, bintang film Boys Before Flowers sekaligus mantan kekasih Park Min-young melakukan operasi plastik pada bagian hidungnya.
Lee Min-ho, bintang film Boys Before Flowers sekaligus mantan kekasih Park Min-young melakukan operasi plastik pada bagian hidungnya.
Yoona |
Yang pasti para artis (wanita dan pria) tersebut melakukan operasi plastik karena ingin mendapatkan wajah sempurna. Menurut catatan klinik-klinik bedah plastik, angka tertinggi permintaan bedah plastik kecantikan di Korea ditempati oleh bone structure (operasi perubahan susunan tulang rahang).
Baru kemudian disusul dengan permintaan bedah plastik rhinoplasty (operasi hidung), dan operasi kelopak mata.
Tingginya permintaan bedah plastik jenis bone structure di Korea, sekali lagi membuktikan bahwa wajah berbentuk kotak yang mereka miliki memang membuat gusar dan kurang dikehendaki sehingga harus divermak.
Biaya untuk operasi bone structure untuk merubah wajah bentuk kotak menjadi V-shape mencapai sekitar Rp 60 juta. Tulang rahang sang pasien harus dipotong (dengan digergaji), karenanya dia tidak boleh mengunyah selama tiga bulan.
Dan selama tiga bulan itu pula pasien tidak boleh tidur dalam kondisi berbaring (telentang maupun tengkurap), selama itu pula dia harus tetap dalam posisi berdiri atau duduk.
Sementara biaya untuk operasi hidung berkisar antara Rp 20-50 juta. Sedangkan operasi plastik untuk membelalakkan mata (remaja Korea sedang demam memiliki mata seperti matanya orang bule yang belo) ongkos operasi dan perawatannya mencapai sekitar Rp 20 juta ke atas.
Semakin mendunianya serial drama Korea yang ditimpali dengan mewabahnya budaya K-pop dan Gang Nam Style, semakin memicu larisnya permintaan operasi bedah plastik wajah.
Semakin mendunianya serial drama Korea yang ditimpali dengan mewabahnya budaya K-pop dan Gang Nam Style, semakin memicu larisnya permintaan operasi bedah plastik wajah.
Kini kita bisa menyaksikan bintang-bintang film dan artis penyanyi Korea yang ayu rupawan. Wajah mereka terlihat mulus dan kencang, bentuk mata yang besar, wajah yang V-shape, serta hidung mancung, yang membuat banyak orang di seluruh dunia iri tertarik.
Tingginya permintaan merawat kulit dan operasi bedah wajah di Korea yang meningkat 10 persen dari tahun ke tahun membuat klinik-klinik jenis ini sangat mudah didapatkan di Korea, khususnya di kota Seoul, dengan pusatnya di Distrik Gangnam (Gangnam-gu).
Tercatat, sampai saat ini terdapat 500-an orang dermatolog (ahli kulit) dan 200-an dokter bedah plastik kelas papan atas di Korea. Sehingga tak heran bila Korea kini diakui sebagai pusat operasi plastik terbaik sedunia.
Pasiennya, selain bangsa Korea sendiri, ramai pula datang dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Hongkong, Thailand, dan negara-negara Eropa.