Gosip aja bikin kita penasaran, apalagi sampai tahap skandal. Seungri sepertinya telah banyak menyinggung banyak orang, sehingga semua kasus dunia malam yang terjadi akhir-akhir ini mulai dikaitkan dengan dirinya. Kronologi Skandal Seungri yang hingga menyebabkan departemen Kepolisian ikut diperiksa terhadap praktek kolusi dan korupsi akan dibahas dibawah ini.
Klub Burning Sun
Bermula dari kasus Burning Sun yang melakukan penyerangan terhadap seorang Pria bernama Kim yang terjadi 24 November 2018 silam. Awalnya Kim membantu seorang wanita yang mengalami pelecehan seksual, berhubung pelaku pelecehan seksual memiliki teman yang banyak maka dirinya yang berbalik dikroyok.
Tidak lama setelah kejadian polisi tiba, dan malah menangkap Kim yang dianggap sebagai pelaku penyerangan. ( Berhubung dirinya yang pertama kali melakukan penyerangan kepada pelaku pelecehan seksual tersebut )
Kim diserang ketika membantu seorang wanita yang mengalami pelecehan seksual, tetapi malah dia yang ditahan ketika polisi tiba. Karena disaat polisi tiba, terlihat Kim sedang menendang bak sampah dan dianggap sebagai pembuat onar serta mengganggu jalannya bisnis. Ketidak adilan ini baru bisa di kuak setelah program televisi MBC News Desk menyiarkan laporan tentang " Tuan Kim " pada 28 Januari 2019. Hari esoknya, CEO Burning Sun, Lee Sung Hyun dan Lee Moon Ho terpaksa harus mengeluarkan pernyataan permintaan maaf terhadap penyerangan tersebut dan telah memberikan sanksi terhadap staf yang melakukan penganiayaan.
Seungri |
Sejak ini mulailah muncul nama Seungri, yang dinyatakan tidak ada di Klub Burning Sun saat insiden terjadi, karena banyak rumor mengenai keterlibatan Seungri terhadap kegiatan klub di Burning Sun. Tgl 30 Januari 2019, pernyataan yang seperti bensin disiramkan ke api, pihak Burning Sun menyebutkan bahwa Seungri merupakan bagian dari manejemen dan bukan pemiliki dari klub tersebut. Akan tetapi penelusuran dari KBS News menyebutkan bahwa Seungri memang merupakan direktur kelab tersebut, namun telah mundur dari jabatannya seminggu sebelum kejadian ini terungkap di media.
Video yang sempat viral mengenai kekerasan seksual terhadap seorang wanita dari seorang pria di ruangan VIP yang tertangkap di CCTV klub Burning Sun dikonfirmasi oleh mantan pegawai Burning Sun lewat siaran TV KBS. Pegawai ini juga mengakui adanya obat-obatan terlarang yang diedarkan disana. Skandal di Burning Sun makin melebar dan mulai menarik semua oknum-oknum yang terlibat.
Tiada cara lain, CEO YG Entertainment, Yang Hyun Suk mengumumkan bahwa Seungri melakukan persiapan wajib militer, sehingga harus mundur dari jajaran direktur eksekutif Burning Sun dan telah mundur juga dari semua jabatan bisnis lainnya. Kembali lagi dikonfirmasi mengenai kejadian 24 November, bila Seungri hanya ada sampai pukul 3 pagi, sedangkan insiden terjadi setelah pukul 6 pagi. Di hari yang sama 1 Februari 2019, kembali lagi Kim harus diperiksa oleh polisi, karena pengakuan dari wanita tersebut yang menyatakan bahwa Kim-lah yang melecehkannya, serta telah berbohong berdalih menyelamatkan dirinya dari pelecehan seksual yang terjadi pada kejadian November 2018 silam.
Pada 2 Februari Seungri ikut mengeluarkan lewat Instagram pribadinya, bahwa dia terkejut ketika mendengar peristiwa itu beberapa hari sesudahnya, dan tidak setuju terhadap segala bentuk perbuatan kekerasan. Dirinya hanya bertugas sebagai direktur marketing club tersebut sehingga peran operasional dan manajemen bukan menjadi area dari tanggung jawabnya.
Namun dihari yang sama, Dispatch Korea membeberkan percakapan grup chat antara para staf Burning Sun. Di dalam grup chat tersebut mereka mendiskusikan cara-cara membawa para gadis ke ruang VIP, mencari wanita yang sudah mabuk sebagai mangsa empuk, dan menyaksikan para klien VIP melakukan hubungan seksual lewat CCTV. Beruntung Seungri tidak dibahas disini dan bukan bagian dari percakapan ini.
Menanggapi kasus ini, pada tanggal 4 Februari CEO Burning Sun Lee Moon Ho merilis pernyataan minta maaf kepada Seungri, serta menjelaskan kapasitas Seungri sebagai konsultan dan koordinator DJ luar negeri. Dia juga akan memastikan Burning Sun kedepannya akan bertindak tegas terhadap segala perbuatan asusila di tempatnya, menyingkirkan keberadaan ruang-ruang VIP yang dijadikan praktik mesum dan menambah jumlah CCTV.
Razia Burning Sun 15 Februari 2019
Kepolisian satuan distrik Yeoksam melakukan razia terhadap Burning Sun, serta menyita program yang berhubungan dengan tuduhan kolusi aparat polisi dan juga rekaman CCTV, untuk dugaan peredaran narkoba, kejahatan seks, dan kolusi. Tidak ada yang berani untuk datang kembali ke Burning Sun sejak razia tersebut, sehingga sejak 17 Februari 2019 Burning Sun pun ditutup. Investigasi peredaran narkoba juga menyebar ke semua klub di daerah Gangnam.
Tiga hari setelahnya, polisi pun memeriksa semua pejabat eksekutif Burning Sun termasuk Seungri. Semua karyawan Burning Sun diminta kesaksiannya juga mengenai perannya Seungri di klub tersebut.
Seungri diincar
26 Februari 2019, SBS funE merilis screenshot pesan singkat antara Seungri, seorang pegawai dan CEO Yuri Holdings pada tahun 2015, yang membicarakan tentang penyewaan jasa wanita penghibur di Club Arena untuk investor asing.
Beberapa jam setelah berita tersebut disiarkan, YG Entertainment merilis pernyataan bahwa pesan singkat tersebut palsu dan tidak benar. Perusahaan Yuri Holdings mengeluarkan pernyataan serupa dan menyatakan bahwa mereka yakin ada pihak yang bertujuan jahat kepada Seungri dan memalsukan chat tersebut karena dendam.
Seungri diwawancara perihal skandal yangt terjadi |
27 Februari 2019, Departemen Kepolisian Seoul memastikan bahwa mereka telah menggelar investigasi atas laporan tentang jasa wanita penghibur yang disebutkan media. Kang Kyung Yoon jurnalis SBS merespons tuduhan pemalsuan bukti dan berkata: "Tidak ada alasan untuk memalsukan atau menyunting pesan yang dilaporkan. Jika diminta saya akan bersikap kooperatif secara aktif".
Pada malam yang sama, Seungri mendatangi kantor polisi untuk proses interogasi selama 8,5 jam, yang meliputi folikel rambut dan tes urine. Interogasi yang dilakukan seputar tuduhan transaksi obat-obatan terlarang dan wanita penghibur. Meski hasil tes urine dan folikel rambut terbukti bebas dari zat-zat adiktif, namun dia telah membatalkan semua jadwal kegiatannya termasuk konser di Jakarta dan Osaka.
1 Maret 2019, SBS funE memberitakan bahwa seorang informan telah menyerahkan bukti sejumlah pesan KakaoTalk berisi percakapan Seungri dalam melakukan pemesanan layanan PSK kepada Komisi Anti Korupsi dan Hak-Hak Sipil.
Pada awalnya seorang narasumber perwakilan Agen Kepolisian Metropolitan Seoul menyatakan bahwa:
"Kami belum bisa mendapatkan salinan asli dari pesan-pesan tersebut. Kami telah menghubungi orang-orang (yang berkaitan dengan pesan-pesan tersebut) untuk mengkonfirmasi. Selain itu, kami juga menerima kesaksian bahwa pesan-pesan tersebut tidak pernah ada."
Di hari yang sama CEO Burning Sun, Lee Sung Hyun mengaku menyuap seorang polisi sebanyak 20 juta won saat menjalani investigasi karena tuduhan memasukkan anak di bawah umur ke dalam klub tersebut.
4 Maret 2019, Media Korea memberitakan bahwa ternyata Departemen Kepolisian Seoul sebenarnya sudah tahu bahwa Komisi Anti Korupsi & Hak-Hak Sipil memiliki salinan asli dari pesan-pesan tersebut. Kepolisian kemudian secara formal mengajak komisi tersebut bekerja sama untuk menangani dokumen-dokumen itu.
Monkey Museum salah satu klub yang dikelola Seungri |
Pada 6 Maret diberitakan bahwa dahulu Seungri pernah mempromosikan sebuah kelab milik YG Entertainment di wilayah Hongdae. Klub tersebut diduga melakukan penghindaran pajak. Tiga kelab malam lainnya juga ikut tersangkut kasus penggelapan pajak ini. Dua di antaranya merupakan bangunan milik CEO YG Entertainment.
Pada 10 Maret polisi mulai memeriksa Club Arena karena adanya tuduhan penghidaran pajak, kelab malam lain yang juga pernah dikelola Seungri. Dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan bukti atas dugaan praktek mucikari, namun tidak ada konfirmasi siapa saja yang terlibat.
Di hari yang sama kepolisian mengkonfirmasi bahwa pesan-pesan yang berasal dari tahun 2015 tersebut bukanlah rekayasa. Seungri ditetapkan sebagai tersangka dan diinterogasi oleh polisi karena tuduhan pelanggaran terhadap Undang-Undang Korea Selatan yang Mengatur tentang Mucikari dan Prostitusi dan Hukumannya. Empat orang lain dalam grup chat tersebut juga dijadikan tersangka.
Seungri ditangkap
11 Maret 2019, SBS funE memberitakan tentang grup chat KakaoTalk yang berisi rekaman kamera tersembunyi dan foto-foto ilegal antara Seungri, dua penyanyi pria, CEO dari Yuri Holdings, dua warga biasa, dan Mr. Kim seorang kenalan yang membantu Seungri menjalankan bisnis restoran dan juga bekerja di Club Arena. Beberapa isi pesan tersebut merupakan unggahan foto-foto dan video asusila hasil rekaman kamera tersembunyi yang kemudian ditanggapi oleh Seungri dan para anggota grup lainnya.
Untuk melindungi YG Entertainment dan Big Bang, terpaksa Seungri mengumumkan mundur dari industri hiburan lewat akun Instagramnya. Polisi melarang Seungri untuk meninggalkan Korea Selatan, agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Program SBS 8 O'Clock News memberitakan Jung Joon Young yang merupakan salah satu selebriti dalam grup KakaoTalk tersebut, diduga telah beberapa kali mengunggah rekaman asusila dari kamera tersembunyi ilegal ke grup tersebut. Setidaknya ada 10 korban wanita dalam video-video tersebut, termasuk Jung Joon Young sendiri yang terekam tengah melakukan hubungan seks dengan wanita yang direkam tanpa persetujuannya.
Investigasi nasional terhadap departemen kepolisian Korea Selatan
Komisaris Jenderal Kepolisian Korea Selatan, Min Gap Ryong, menggelar konferensi pers yang mengakui kemungkinan terlibatnya sejumlah perwira tinggi kepolisian yang menyalahgunakan jabatannya di masa lalu untuk melindungi selebriti.
Sehari kemudian, pada 14 Maret Min Gap Ryong mengumumkan rencana untuk menginvestigasi korupsi yang terjadi dalam Kepolisian Korea Selatan. Ia juga menggagas investigasi nasional terhadap klub-klub malam yang ada di seluruh negeri untuk menyelidiki peredaran narkoba, pelecehan seksual, perekaman dan penyebaran video ilegal dari kamera tersembunyi, dan koneksi kolusi dengan kepolisian.
Terungkapnya juga pesan-pesan dari tahun 2014 tentang Seungri yang menyediakan jasa wanita penghibur kepada partner-partner bisnisnya. Salah satunya adalah untuk dibawa kliennya ke Indonesia. Seungri juga terbukti pernah berjudi di luar negeri, sesuatu yang ilegal untuk dilakukan oleh Warga Negara Korea Selatan. Maka tidak heran bila judi online lewat agen resmi sbobet seperti http://143.95.100.218/sbobet bisa menjamur juga di Indonesia.